Nadi muncul dikarenakan jantung mendorong darah didalam nadi, karena itu gerakan nadi terkait langsung dengan jantung dan terkait dengan organ-organ yang lain, seperti paru-paru, limpa, lambng, hati serta ginjal. Pergantian yang berlangsung pada badan akan miliki pengaruh pada pergantian denyut nadi sekalian berikan gambaran pada kondisi badan dan kelainan yang berlangsung. Nadi dapat juga memantau pergantian penyakit. Nadi yang normal akan berdenyut pada 60-80 kali per menit atau sama juga dengan empat kali per setiap respirasi (satu kali menarik serta satu kali mengeluarkan udara) (Sim Kie Jie). Denyutan nadi normal tidak terlalu mengambang dan tidak terlalu dalam, berdenyut tenang, bertenaga serta teratur.
Nadi yg tidak normal dikenal dengan nadi patologis (nadi yang memanifestasikan ada satu penyakit). Pemilihan penyakit melalui denyut nadi ini didasarkan pada tingkat kelajuan (kecepatan), kedalaman dan kekuatan denyutan.
Berikut adalah pembagian pemilihan penyakit berdasar pada denyut nadi :
1. KELAJUAN NADI.
Dibagi jadi 2 jenis :
a). Denyut nadi perlahan.
Nadi yang berdenyut perlahan memberi unsur air (sejuk) yang ada pada tubuh. Dalam kondisi seperti itu nadi berdenyut lebih pelan dibanding dengan denyut nadi biasa (normal). Makin pelan denyutannya bermakna makin tinggi unsur air (sejuk) yang ada pada tubuh.
b). Denyut nadi cepat.
Nadi yang berdenyut cepat memberi unsur api (panas) yang ada pada tubuh. Semakin cepat denyutan berarti makin banyak unsur panas (api) yang ada pada tubuh.
2. KEDALAMAN NADI.
a). Nadi Atas.
Denyutannya bisa di rasa hanya dengan melalui tekanan yang ringan. Denyutan akan hilang apabila kita menekan (pergelangan) sangat kuat (dalam). Nadi atas memberi tanda-tanda kekurangan tenaga pada ginjal. Tanda-tanda yang bisa nampak diantaranya : sakit kepala, bunyi berdengung/berdesing dalam telinga serta hotfluses (muka serta leher jadi merah). Nadi atas juga memberikan persoalan dalam paru-paru. Kondisi seperti itu biasanya ditandai dengan adanya batuk-batuk yang dimaksud tanda-tanda penyakit asma.
b). Nadi Dalam.
Denyutan nadi tidak nampak dengan sentuhan ringan. Denyut nadi baru terasa setelah memperoleh dorongan (tangan) yang keras. Nadi dalam memberikan tanda-tanda seperti keletihan, diare, keputihan.
3). KEKUATAN NADI.
Denyut nadi pada tangan kanan serta kiri akan memberi tanda-tanda pada organ tubuh yang berbeda. Tangan kanan memberi tanda-tanda pada : limpa, perut, paru-paru dan ginjal kanan. Sedang denyut nadi kiri memberi kelainan pada hati, jantung dan ginjal kiri.
Berdasarkan pada kekuatan denyut nadi, dibagi jadi 2 style, yakni :
a). Nadi Kuat (penuh).
Nadi seperti itu bisa dikenali dengan merasakan ada denyutan pada ketiga jari yang kita tempelkan dibagian atas pergelangan tangan. Nadi kuat memberikan ada kualitas gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan.
b). Nadi Lemah (kosaong).
Nadi yang lemah memberikan tubuh kekurangan unsur. Dalam pelajari perabaan nadi, bukan hanya perlu mempelajari teori yang lebih utama yakni prakteknya. Tidak ada praktek perabaan nadi, mustahil bisa dipelajari dengan baik atau bahkan tidak akan berhasil sekalipun. Hal penting yang lain dalam lakukan perabaan nadi yakni ada sensibilitas jari serta konsentrasi dari pemeriksa.
Berikut ini yakni cara melakukan perabaan nadi :
1. Sebelumnya dikerjakan perabaan sebaiknya pasien dianjurkan untuk istirahat sebentar.
2. Tangan pasien secara horisontal diletakkan setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap keatas.
3. Pakai 3 jari yakni jari telunjuk, jari tengah serta jari manis untuk lakukan perabaan. Yang menyentuh nadi sebaiknya yakni sisi ujung jari.
4. Kerjakan perabaan dengan mengutamakan jari melalui 3 kekuatan tekanan yaitu : tekanan ringan, tekanan sedang dan tekanan kuat.
Selama system pengecekan, napas pemeriksa harus teratur, emosi dalam kondisi tenang, sikap baik dan berkonsentrasi penuh.