Berdasarkan pada penelitian yang ditangani oleh Mel and Enid Zuckerman College of Public Health, University of Arizona, Tucson, ada banyak tipe pekerjaan yang begitu berisiko untuk paru-paru
, Tersebut 10 pekerjaan berisiko untuk paru-paru :
1. Pelayan Restoran dan Bartender
Tidak pelak lagi, pekerjaan melayani customer yang datang untuk makan atau minum memang harus menghadapi kemungkinan terpaparnya pernapasan dengan asap rokok. Pelayan atau bartender harus berhubungan langsung dengan customer perokok, sampai kebulan asap rokok juga sering terisap oleh si pelayan, dengan frekuensi yang tinggi juga. Walaupun sesungguhnya, meskipun si pelayan itu tidak merokok, namun sebagai perokok pasif, kemungkinan terserang kanker paru juga bahkan bisa semakin besar daripada perokok aktif. Selain itu, untuk tipe pekerjaan seperti itu, tidaklah mungkin sebagian pelayan dan bartender memakai tabung respirator waktu mereka sedang melayani pelanggan, karena belum ada kebijakan tercatat yang mengatur mengenai hal semacam itu.
“Satu-satunya usaha untuk menghindarinya agar tidak terkena lebih jauh lagi yakni dengan mencari pekerjaan lain yang lebih manusiawi untuk paru-paru serta kesehatan tubuh mereka keseluruhannya, namun sesungguhnya, mereka memiliki pilihan pekerjaan lain yang begitu terbatas. ” kata Susanna Von Essen, MD, Guru Besar bidang Penyakit Dalam, divisi Pulmonologi, Perawatan Intensif, Tidur serta Alergi dari University of Nebraska Medical Center.
2. Asisten Rumah Tangga dan staf kebersihan gedung
Walau sudah banyak peralatan kebersihan yang melabelkan product mereka “go green” dengan kata lain ramah pada alam, tetapi masih tetap saja beberapa penelitian yang membuka kalau masih ada kandungan bahan kimia di dalamnya. Peralatan-peralatan itu sebagai pegangan keseharian sebagian pekerja rumah tangga dan kebersihan di gedung-gedung (cleaning service). Karenanya, banyak dari mereka yang sering terkena dengan polutan yang datang dari sebagian bahan kimia yang ada di dalamnya.
“Pembersih yakni bahan kimia reaktif, yang berarti akan bereaksi dengan kotoran dan dengan jaringan paru-paru pekerja itu, " lanjut Von Essen. Usaha yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan pembersih lantai berbahan sederhana, seperti gabungan air dengan cuka atau soda kue, serta untuk tetap buka jendela atau ventilasi agar system aliran udara selalu terjaga.
3. Pekerja Medis
Paparan bahan kimia dari obat-obatan ataupun peralatan medis begitu dapat meneror sebagian pekerja medis, seperti dokter, suster, apoteker, dan sebagian orang lain yang bekerja di pusat pelayanan kesehatan terkena permasalahan pernapasan, seperti TB, Influenza, dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Bahan kimia lain yang berisiko untuk paru-paru pekerja medis yakni karet lateks sebagai bahan baku pembuat sarung tangan yang sering mereka gunakan untuk bekerja di laboratorium ataupun memproses obat. Karenanya, pemberian imunisasi, seperti vaksin flu serta vaksin lain yang direferensikan CDC harus dilakukan.
4. Penata Rambut
Profesi ini bisa benar-benar berisiko dengan permasalahan paru-paru karena sering terkena dengan semprotan hairspray, minyak rambut, foam rambut, tonik, dan obat-obatan untuk rambut. Dan berdasarkan pada penelitian, obat-obatan itu memiliki kandungan bahan kimia yang dapat membawa dampak masalah pada organ mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Langkah paling efektif untuk mencegahnya yakni dengan membiarkan jendela atau ventilasi ruang tata rambut selalu terbuka, agar sebagian bahan obat rambut itu yang menguap ke udara bisa cepat hilang.
5. Pekerja Pabrik
Walau bukanlah jadi pencetus terjadinya asma, namun sebagian bahan baku pembuat satu product di pabrik dapat memperparah dan membuat kambuh kembali sebagian pekerja pabrik pengidap asma. Sebagian bahan baku di pabrik yang dapat memperparah asma diantaranya silikon serta butiran pasir halus.
Permasalahan paru-paru lain yang sering dihadapi oleh sebagian pekerja pabrik yakni 'popcorn lung' atau bronkioltis obliterans, yang dicetus oleh bau dari sebagian bahan kimia di pabrik. Langkah yang paling efektif untuk mencegahnya yakni dengan menggunakan tabung respirator saat bekerja di pabrik atau buka ventilasi udara untuk membuang gas dan udara kotor yang dihasilkan dari sistem pemrosesan bahan baku di pabrik.
6. Pekerja konstruksi gedung
Menghancurkan tembok beton, meletakkan batu bata untuk membuat satu bangunan, memotong lembaran keramik, meletakkan atap dari genteng ataupun asbes yakni tipe pekerjaan yang perlu diemban sebagian pekerja konstruksi. Tugas-tugas itu mengharuskan mereka bertemu dengan debu atau asap yang ditebarkan oleh sebagian bahan bangunan yang jika dalam intensitas spesifik akan membuat mereka masuk ke kelompok yang berisiko terkena masalah paru-paru, seperti kanker pada sel paru-paru dan penyakit asbestosis.
7. Petani dan peternak
Bekerja mengolah tanaman dan melindungi hewan seperti petani dan peternak seringkali bersentuhan dengan sebagian bahan kimia yang bersumber dari pupuk kandang, kotoran hewan yang belum di proses, jerami, butiran gandum, dll. Sumber-sumber itu dapat menyebabkan sebagian petani dan peternak dihadapkan pada permasalahan paru-paru. Satu di antara yang bisa muncul yakni hipersensitivtas pneumonia yang karena oleh semburan jerami dan butiran gandum yang terhisap melalui saluran pernapasan. Tanda-tanda permulaannya dapat berupa demam tinggi, flu, batuk, dan sakit di bagian dada. Sesaat untuk peternak babi serta ayam, permasalahan yang sering terjadi yakni sindrom yang menyerupai penyakit asma.
8. Pengecat kendaraan di bengkel
Sebagian pekerja di bengkel, terutama yang berkaitan dengan reparasi body mobil, tidak diragukan lagi sering terkena dengan bahan kimia isosianat. Isosianat yaitu penyebab paling penting munculnya asma. Penggunaan respirator dapat mengurangi kemungkinan terjadinya asma dan kemungkinan masalah paru-paru lain. Langkah lain yakni dengan membiarkan ventilasi jendela terbuka untuk menyingkirkan bau dan gas yang dihasilkan sebagian bahan kimia itu.
9. Pekerja Pemadam Kebakaran
Selain berjibaku dengan api, petugas pemadam kebakaran juga sering bertemu dengan bahan serta materi, seperti plastik, kayu, dan bahan kimia yang lain yang sudah terbakar dan berterbangan di udara. Bahan dan material itu yang bisa membuat mereka berisiko pada masalah paru-paru. Namun, umumnya, sebagian pekerja type ini sudah dibekali dengan Self-Contained Breathing Apparatus (SCBAs), yakni semacam alat membuat perlindungan hidung waktu tengah lakukan system pembersihan serta penyisiran ruang bencana kebakaran.
10. Penambang batu bara
Ruang/gua bawah tanah, tempat sebagian penambang batu bara lakukan tugasnya yaitu ruangan yang sangat berisiko pada munculnya masalah pernapasan, seperti bronkhitis, pneumoconiosis atau paru-paru hitam, dan fibrosis. Kondisi itu akan jadi gawat bila sebagian pekerja tambang sering menghirup debu atau uap hasil pemanasan batu bara di dalam gua bawah tanah itu