BAHAYA ZAT ADITIF DAN ZAT KIMIA YANG TERDAPAT PADA PLASTIK


Pengertian Plastik, Plastik yaitu bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau diciptakan pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang). Plastik yaitu polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas pemakaiannya. 

Jenis-jenis Plastik 

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) 
2. HDPE (high density polyethylene) 
3. V atau PVC (polyvinyl chloride) 
4. LDPE (low density polyethylene) 
5. PP (polypropylene) 
6. PS (polystyrene) 
7. Other (biasanya polykarbonat) 

Bahaya Plastik Untuk Kehidupan Bahaya plastik untuk kesehatan sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat terlepas dari kepentingan yang mempunyai bahan basic plasik. Tetapi sadarkah kita kalau, bahaya yang disebabkan memiliki bahan plastik memiliki resiko besar untuk kesehatan? 

Zat Kimia Berbahaya Dalam Plastik 

1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sampai memiliki potensi yang cukup tinggi untuk mengakibatkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker hati. 
2. Monomer vinil sianida (akrilonitril), bereaksi dengan adenin pada DNA dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk mengakibatkan penyakit kanker. 

Zat Aditif Berbahaya dalam Plastik

1. Dibutil ptalat (DBP) dan Dioktil ptalat (DOP), yaitu zat aditif yang popular digunakan dalam system plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu kenyataannya DBP dan DOP nyatanya menyimpan satu zat kimia yaitu zat benzen. 

2. Timbal (Pb) yaitu toksin untuk ginjal dan kadmium (Cd) yang dimaksud penyebabnya kanker dan racun untuk ginjal dimana keduanya yaitu bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik. 

Cara Penanggulangan Dengan jumlah plastik yang makin besar pemakaiannya saat ini, mejadikan tingkat persentase sampah plastic juga jadi tambah. Untuk mengatasi hal semacam itu, terdapat beberapa hal yang dapat dikerjakan, yakni menggunakan prinsip 4R, yaitu : Replace (ubah) Reduce (kurangi) Re-Use (menggunakan kembali) Recycle (daur lagi) 

Mengganti Plastik dengan Daun Pisang Pembungkus makanan yang saat ini tengah berkembang biasanya terbuat dari plastik. Sejak mulai th. 1950-an plastik jadi sisi paling utama dalam kehidupan manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bebrapa sisi mobil dan alat-alat elektronik. Daun pisang mempunyai kandungan polifenol dalam jumlah besar yang sama juga dengan pada daun teh, berbentuk EGCG, sampai menghasilkan aroma khas waktu jadi bahan pelengkap makanan. Daun Pisang memiliki bentuk daun yang besar dan panjang sehinggga biasanya dipakai untuk meletakkan makanan di atasnya. 

Pengemasan bahan pangan memegang manfaat utama dalam pengendalian dari kerancuan mikroorganisme pada product bahan pangan. Bila tercemar oleh mikroorganisme dan disimpan dalam kondisi yang begitu mungkin untuk aktivitas metabolisme dapat mengakibatkan rusaknya bahan pangan dan membahayakan kesehatan. 

Plastik yaitu satu di antara bahan yang dapat kita temui keseharian. Dengan cara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan beberapa unit yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena berupa tidak larut, sampai jika terjadi akumulasi dalam tubuh akan mengakibatkan kanker. 

Apabila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke makanan, serta kemudian berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Sebagian bahan kimia yang telah masuk ke badan ini tidak larut di air hingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin ataupun feses (kotoran)

Subscribe to receive free email updates: