Untuk beberapa orang mungkin saja pacaran yaitu hal yang sudah biasa, sudah menjadi tren masa kini.
Bahkan juga tidak sedikit orangtua yang ikhlas mengijinkan anak nya untuk berpacaran, bahkan hingga di bawa kerumah dan di kenalkan oleh keluarga.
Apakah islam mengajarkan hal seperti itu?
Bukankah kita berpikir apa akibat dari pacaran itu?
Ya, kamu akan membuang sebagian waktumu cuma untuk memikirkannya, kamu membuang banyak uang cuma untuk menbelikanya hadiah untuk membuatnya bahagia.
Kamu membuang banyak energimu cuma untuk mengerti serta memahaminya. Bahkan juga kamu membuang harga dirimu untuk memuaskan birahinya.
Terus mau sampai kapan?? Mau sampai kapan kamu bersama kesalahan kesalahan dan kesesatan ini?
Tidak kah berfikir bahwa jodohmu tengah memperbaiki dirinya untuk kamu?
Bukankah kamu berfikir apa yang akan kamu berikan pada jodohmu kelak bila sekarang ini engkau sudah memberikan semuanya pada pacarmu?
Bila engkau sudah mengambil keputusan untuk berani berpacaran mengapa kamu tak berani mengambil keputusan untuk MENIKAH saja?
Engkau takut menikah namun berani berpacaran
Engkau takut berumah tangga namun berani beradegan seperti suami istri
Waktu pacaran di anggap sudah biasa dan pernikahan dikira luar biasa
Sadarilah bahwa dengan pernikahan apa pun yang engkau lakukan berbuah pahala.
Dengan begitu pilihlah menurut kata hatimu
Maukah senantiasa berpacaran dengan segudang dosa dan kerugian atau SEGERALAH menikah dengan berlimpah pahala. [Belitangzone. com/reportaseterkini. net]