Belitangzone. com - Letusan itu terdengar keras di telinga istrinya, Ni Putu Ekawati (29). Bahkan itu terjadi depan matanya, melihat suaminya yang anggota Buru Sergap (Buser) dari Satuan (Sat) Narkoba Polres Karangasem, bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke kepalanya.
Teriakan histeris minta tolong membuat warga Banjar Dinas Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, di buat geger. Ironisnya, tindakan yang dilakukan Brigadir Kepala Made Suartawan bukan sekedar dilakukan di depan istrinya. Namun di depan ke-2 anaknya dan ayahnya sendiri.
Info yang didapat, anggota yang bertugas di Polres Karangsem ini selepas tugas pulang ke rumah sekitar jam 01. 30 Wita, Senin dini hari (2/5). Malam yang hening itu pecah dengan terjadinya percekcokan dia dengan istri. Disangka, anggota ini cemburu pada istrinya yang bekerja di Bank cabang Mandiri Karangasem.
“Saat itu yang saya ingat dia datang marah marah dan bertanya. Apa saja yang kamu kerjain di rumahmu dari pagi? ” “saya jawab, ya bikin jajan dari pagi, ” kenang Ekawati masih terlihat sok.
Emosi korban semakin mencapai puncak pada saat melihat pakaian dinasnya belum dicuci, di dalam emosinya yang mencapai puncak itu korban lantas mengusir istrinya supaya pulang ke rumah orangtua. Agar pertikaian tak berlanjut, Putu Ekawati juga masuk kedalam kamar dan memasukan bajunya kedalam tas, tetapi secara mendadak korban memukul istrinya hingga mengenai kuping sebelah kiri, setelah itu istri korban kembali berlari ke kamar untuk mengambil pakaian. Waktu itulah korban meneror akan membunuh istri.
Diancam seperti itu, Putu Ekawati ketakutan serta bergegas lari membawa ke-2 anaknya untuk meminta perlindungan pada mertua, yang rumahnya cuma berjarak 10 mtr. dari rumah korban. Bripka Made Suartawan yang masih tersulut emosi menyusul istrinya ke rumah sang bapak. Keduanya kembali terlibat pertikaian, sementara korban yang emosinya mencapai puncak mengambil pistol dinasnya dan mengisi amunisi ke dalamnya sambil mengatakan.
“Nah tiyang sube ane mati, (Ya biar saya saja yang mati). Dan dia benar menembakan ke kepalanya sendiri, ” ungkap anggota di Polres Karangasem.
Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso, dalam keterangan pada wartawan menerangkan, sekarang ini pihaknya menanti hasil autopsi pada jasad korban, guna mengetahui apakah korban dipengaruhi narkoba atau alkohol. Berdasar pada data yang didapat, berkaitan senjata api dinas yang dipegang korban, sebelumnya satu minggu lalu korban sudah melakukan tes psikologi dan dinyatakan lulus hingga korban diijinkan memegang senjata api dinas.
“Seminggu lalu korban ikut tes psikologis dan yang bersangkutan lulus. Nah untuk izin pemakaian senjata api, pasnya memang akan berakhir pada bln. Oktober yang akan datang, ” tegas Kapolres.
Atas peristiwa itu, Kapolres menegaskan dapat mendata lagi terhadap senjata api dinas dan akan melakukan tes psikologi pada para anggota. Disamping itu sesudah jenazah korban diautopsi selama nyaris tiga jam, tim dokter instalasi forensik RSUP Sanglah yang di pimpin oleh dr Dudut Rustiyadi memastikan tak menemukan ada zat narkoba dalam tubuh korban. [Belitangzone. com/YH – Yangheboh. com/Merdeka]