Belitangzone. com - Jujur Menuntun Jalan Ke Surga. “ Kalian harus jujur, karena jujur itu akan menunjukkan jalan kebaikan dan kebaikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. ”
Jujur yaitu satu kata yang gampang kita katakan bahkan juga acap digaung-gaungkan, namun tak mudah dipraktikan. Seperti, jujur itu mahal bahkan juga bisa seharga nyawa manusia. Satu ketika sahabat Umar r. a menyampaikan, ”Hendaknya anda selau berlaku jujur meskipun ia akan membunuhmu. ” Apa yang dikatakn Umar ini memanglah benar. Kenyataannya, ada orang jujur yang dibunuh gara-gar ia mengungkap satu kebenaran di hadapan publik. Demikian sebaliknya, ketidakjujuran sering dianggap membawa ‘Keberuntungan’. Pelaku bisnis yg tidak jujur untung berlipat, petinggi yg tidak jujur akan cepat kaya serta naik jabatan, benar?
Rasulullah saw, mengajarkan umatnya supaya menjadi pribadi yang jujur sebab kejujuran membawa kedamaian hati serta kebahagian. Beliau berpesan ‘’Tinggalkanlah suatu hal yang meragukanmu menuju yg tidak menjadikan anda ragu, karena jujur itu menentramkan, sedang bohong itu bisa membuat kamu bimbang. ’’ Para Koruptor, pe-mark up biaya, maling berdasi, pelaku bisnis nakal, sesungguhnya jiwa mereka merana walau kekayaannya berlimpah.
Bagaimana hidupnya akan tenang bila selalu kuatir kedoknya terbongkar?
Dalam satu kisah dikisahkan bahwa Rasulullah saw. Berjalan melalui tempat di mana ada pedagang makanan. Beliau menghampiri dan memasukkan tangannya ke lapisan bawah makanan itu dan nyatanya basah, beliau bertanya”Kenapa ini? ”
Pedangang itu menjawab, “Karena tertimpa hujan. ”
Rasulullah saw. Bersabda, ”Alangkah baiknya Anda letakkan dia di atas makanan sehingga diliat orang, siapa yang menipu bukan dari golongan kami. ’’
Pernyataan Rasulullah saw, yang menyebutkan siapa yang menipu bukan golongan kami terhadap pedagang tersebut menunjukkan makna bahwa kejujuran adalah fondasi penting bagi terjalinnya harmonisasi antarsesama. Orang yg tidak jujur biasanya akan merugikan orang lain hingga timbullah benih-benih perseteruan.
Demikian sebaliknya, kejujuran akan menumbuhkan keyakinan dan melanggengkan hubungan positif yang semakin kokoh dalam masyarakat.
Menurut riset yang dilakukan oleh Anita Kelly, professor psikolog dari Notre Dame, apabila seorang mengurangi jumlah kebohongan jadi ia dapat mencapai kenikmatan hidup yang lebih tinggi.
Ia lakukan penelitian dengan melibatkan 110 partisipan yang diminta untuk berhenti atau mengurangi berbohong, baik kebohongan kecil atau besar, selama 10 minggu. Sebagai pembanding, partisipan yang lain tidak di beri instruksi khusus mengenai kebohongan. Akhirnya, setelah orang dari grup yang dilarang berbohong tak menyampaikan kebohongan kurang dari 3 kali dalam satu minggu, keluhan mereka akan sakit kepala, sakit tenggorokan, ketegangan, kekhawatiran, dan masalah kesehatan lain, berkurang.
Selain kesehatan fisik, nyatanya orang-orang dari grup dilarang berbohong itu merasakan ada hubungan personal yang lebih baik dengan orang lain.
Sesungguhnya tiap tiap manusia punya potensi bertindak jujur. Sebab hati yang dianugerahkan Allah pada manusia tak pernah berputus asa apa yang ia ketahuinya. Cuma saja kita sering di pengaruhi oleh gemerlap duniawi yang membius seperti menginginkan cepat kaya, segera naik jabatan, takut gagal, berhasil dalam waktu relatif cepat dan gila pujian. Walau sebenarnya bila lisan dan tindakan kita tidak cocok dengan hati, justru kita bakal rasakan kebimbangan dan kegelisahan.
Apakah hidup seperti ini yang kita kehendaki? Pesan Rasulullah saw., “Hati-hatilah anda dengan berbohong, lantaran berbohong itu tunjukkan (jalan) pada perbuatan jahat, serta sebenarnya perbuatan jahat itu tunjukkan (jalan) ke neraka. Serta seseorang yang senantiasa bohong serta ia bersungguh-sungguh untuk selalu berbohong hingga di sisi Allah ia akan dicatat sebagai pembohong. ”
Jujur harus diawali dari diri sendiri. Lalu melebarkannya pada keluarga, dan komunitas yang semakin besar. Memang tak gampang. Namun itulah pertaruhan. Bahkan juga untuk mereparasi keadaan bangsa yang telah bobrok pun, kejujuran butuh jadi gerakan yang sitematis dan membudaya, serta melibatkan semuanya komponen masyarakat.
Dengan kejujuranlah kehidupan bangsa yang madani, beradab, dan sejahtera bukan lagi sebatas impian. [Belitangzone.com/reportaseterkini.com]