Belitangzone.com - Widodo Hari Pranoto (57 Th.) yang memiliki lahan tempat diketemukannya wajan raksasa, menyampaikan pada Kamis, 28 April 2016 lalu, ada seorang yang pernah menawar wajan raksasa itu dengan nilai Rp 1 miliar. Widodo menyampaikan pernah memperhatikan salah seseorang pengunjung yang memperhatikan wajan raksasa dengan cara detil.
Mulai menyentuh, mengetok-ketok, hingga melihat telinga wajan. “Mungkin tahu kualitas serta kelangkaan barang, ” katanya. Widodo tak langsung menerima tawaran itu karena tak punya niat untuk menjual.
Widodo terlebih dulu berencana untuk meletakkan wajan raksasa ditempat lain, seperti kecamatan dan Sumber Alam Waterpark. Ini sesudah melakukan pertemuan dengan Camat Kutoarjo. Oleh pemerintah, wajan raksasa itu dikira sebagai aset Kutoarjo. Tetapi kemudian urung dilakukan sesudah didatangi oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda serta Olahraga (Dinas Dikbudpora) Purworejo pada hari Jumat, 29 April 2016 untuk melakukan identifikasi.
Penemuan wajan raksasa ini berawal pada Selasa, 26 April 2016 lantas. Pawid Hariyanto (67 Th.), salah seseorang warga yang mengerjakan bangunan gudang tidak sengaja menemukan wajan raksasa di lahan, yang beralamatkan di Jalan MT Haryono, Kutoarjo, Purworejo. “Saya kira besi buat air minum, ” katanya, Minggu malam, 1 Mei 2016. Pawid dengan cara tak sengaja menemukannya waktu cangkul yang digunakan untuk menggali pondasi bangunan mengenai benda keras pada kedalaman 1 meter.
Curiga dengan temuannya, Pawid melapor pada mandornya. Setelah itu, laporan itu diteruskan pada yang memiliki lahan Widodo Hari Pranoto. Yang memiliki lahan memintanya untuk meneruskan galian supaya bentuknya bisa terlihat dengan cara utuh. Dibantu dengan ke lima orang rekannya, Pawid melanjutkan penggalian hingga hari Kamis bisa terlihat keseluruhnya. Dia menerangkan, dengan cara spesifik wajan raksasa itu terbuat dari besi baja dengan lebar 2 mtr. 70 sentimeter, tinggi 90 sentimeter, serta ketebalan 2 sentimeter. “Hari Jumat mulai banyak yang datang melihat, ” tuturnya.
Wajan raksasa itu saat ini ada di di Museum Tosan Aji, Purworejo. Menurut Eko Riyanto, Kepala Seksi Museum Kepurbakalaan dan Sejarah Nilai Tradisional, Dinas Dikbudpora, evakuasi telah dikerjakan pada Sabtu malam. Sebelumnya pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Camat Kutoarjo, Dinas Pekerjaan Umum Purworejo dan Dinas Perhubungan Purworejo. [Belitangzone.com/Tempo.co]