Belitangzone, Pakar toksikologi yang didatangkan pihak Jessica Kumala Wongso, Michael Robertson usai memberi keterangan dalam sidang masalah pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Waktu Michael usai memberi keterangan, beberapa pengunjung sidang bertepuk tangan.
Waktu itu, Michael di tanya oleh Jaksa masalah kemungkinan hilangnya sianida di badan Mirna lantaran telah disuntikkan 3 liter formalin. “Setelah diinjeksi dapatkah formalin mengenyahkan sianida? ” tanya jaksa.
“Dalam pembuluh darah yakni tempat dimasukkannya formalin, apabila ada sianida di pembuluh darah selanjutnya di beri formalin maka bakal tersingkirkan, ” jawab Michael dalam Bahasa Inggris dengan didampingi interpreter di Ruang Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
![]() |
Michael Robertson (Pakar toksikologi) |
Michael juga menerangkan, seharusnya sianida tak masuk ke air seni lantaran tak ada pembuluh darah di air seni, hingga air seni terlindungi. Tetapi formalin mungkin masuk ke hati, jantung serta yang lain bergantung berapa banyak formalin yang disuntikkan.
“Ada kemungkinan hati bersinggungan dengan formalin, namun harus dikerjakan pengujian. Jadi sianida didalam hati akan hilang (bila benar bersinggungan dengan formalin-red), ” tuturnya.
Pengujian itu berbentuk penelusuran adakah formalin didalam hati. Apabila ada formalin didalam hati maka besar kemungkinan sianida atau tiosianat tidak akan diketemukan disana. Begitu halnya di jantung dan organ yang lain.
“Iya bila tiosianat itu (bisa hilang) bersinggungan dengan formalin, ” ucap Michael.
Pertanyaan jaksa itu jadi penutup session sidang untuk pakar toksikologi Michael. Tetapi waktu akan ditutup untuk skors, mendadak hakim Binsar Gultom menyela dan memohon waktu untuk ajukan satu pertanyaan.
“Ini yang menarik, tadi disebut formalin bisa singkirkan sianida. Bukankah itu sebagai penyebab hingga cairan di lambung Mirna cuma diketemukan (sianida) sedikit tadi (0, 2 mg/liter)? ” tanya Binsar.
“Formalin akan singkirkan sianida cuma pada tempat yang terkena formalin itu, karena disuntikkan ke pembuluh darah jadi formalin itu punya pengaruh di pembuluh darah. Tidak (pengaruh) kecuali lambung itu terkontaminasi formalin, ” jawab Michael.
“Lambung dapat terkontaminasi formalin? ” tanya Binsar lagi.
“Bila (saat) autopsi dikerjakan dan formalin mengalir ke lambung maka dapat menyingkirkan sianida, namun sebenarnya sianida masih diketemukan didalam lambung, ” jawab Michael.
Ketua majelis, hakim Kisworo lalu ajukan pertanyaan adakah tanggapan dari jaksa, terdakwa serta pengacara berkaitan keterangan ahli. Kisworo lantas menutup sidang dan akan meneruskan kembali jam 19. 30 WIB nanti.
“Tidak ada tanggapan, telah cukup. Okay thank yoatu, ” ka Kisworo sembari mempersilakan Michael meninggalkan persidangan.
Waktu Michael berdiri, hadirin di ruangan sidang mendadak bertepuk tangan. Michael selanjutnya keluar ruangan sidang dan sidang akan dilanjutkan dengan agenda dengarkan keterangan ahli yang lain. (*)